Translate

Wednesday, August 26, 2015

Disembelih atau di stunning ?



ORANG BARAT TERKEJUT DENGAN CARA ISLAM MENYEMBELIH SAPI



Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.
Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat Islam ini membuat orang barat terkejut.

Simak penelitian ini.

1. Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari'atnya membuktikan penelitian ilmu modern.

2. Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

3. Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

EEG

ECG


4. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

5. Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

6. Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

7. Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

8. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:

Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

Pertama
Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua
Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga
Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat
Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat

Pertama
Segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua
Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga
Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat
Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Semoga bermanfaat 

Sumber :
https://www.facebook.com/1464743513754252/photos/a.1464756340419636.1073741828.1464743513754252/1710629475832320/?type=1&fref=nf

Monday, August 24, 2015

HARTA KARUN SUKARNO ?

Berita usang tentang harta karun Sukarno ini seperti tak lekang dimakan jaman.Pada pemburu harta ini sepertinya tak kenal menyerah dan semakin banyak serial waktu nya.Entah di dorong keinginan menjadi kaya mendadak atau keinginan berjasa kepada negara atau mungkin malah berkeinginan dijadikan salah satu pejabat di negeri yang gemah ripah loh jinawi ini para pemburu harta itu tidak berpikir panjang lagi meskipun dia harus mengeluarkan yang dari kocek sendiri ratusan juta rupiah.

Di Jember Jawa Timur seorang PNS yang hampir memasuki masa pensiun mengaku telah mencari harta karun ini sejak belasan atau malah puluhan (diatas 20th) dan sudah mengeluarkan yang tidak lagi bisa di ingatnya karena sering kali tim nya datang untuk minta dana yang akan dikeluarkan untuk operasional pencarian dan penganggakatan harta dari alam ghaib.Tim pencari harta ini beranggotakan tidak lebih dari 10 orang yang rata-rata berpendidikan smp dan sma hanya PNS ini yg berpendidikan sarjana,anggota tim ini dari berbagai profesi dari mulai petani,kyai,pensiunan salah satu BUMN dan PNS aktif.Dana terbesar terakhir sejumlah 24jt dikeluarkannya untuk membeli ayam hitam legam (baca : ayam cemani) di daerah bojonegoro untuk ritual penganggakat an harta di Jember yang dikabarkan oleh "kyai" nya berpeti peti dan bertumpuk seperti gunung dengan total berat 57.000 ton."ayam itu untuk persembahan mas,yang jaga emas itu berupa kadal raksasa sebesar gunung dan minta disediakan ayam cemani,bunga 7 rupa,dupa 9 dewa,tumpeng,telur ayam,jenang (bubur) merah dan putih masing-masing 7 piring,jajan pasar dan mahar, Tapi memang belum beruntung mas sesajennya ditolak karena ayamnya kurang kuat.”katanya saat saya wawancara

Ada lagi cerita 
Soekarno ternyata memiliki harta karun yang luar biasa. Presiden pertama RI yang ngetop disapa Bung Karno ini memiliki uang Rp 1.700 triliun. Dana tersebut disebut-sebut adalah sisa anggaran revolusi Indonesia.
Harta karun berupa, uang dan emas batangan itu kini tersimpan bunker milik Bank Swiss atau Union Bank of Switzerland (UBS). Hebohnya, harta karun milik Bung Karno itu kembali terkauk dalam laporan khusus koran Austria Kronen Zeitung edisi 17 dan 19 Desember 2012.
Dalam artikel soal harta Soekarno tersebut, ada seorang mediator bernama Gustav Jobstmann yang mengklaim dapat membantu mendapatkan harta karun tersebut.
Menurut Jobstmann, ada harta Soekarno senilai US$180 miliar dan emas batangan atau setara dengan Rp 1.700 triliun yang tersimpan di sebuah bunker di Union Bank of Switzerland (UBS). Dia memiliki dokumen-dokumen pendukung soal harta tersebut.
Jobstmann bahkan menyebutkan sudah mengontak salah seorang keluarga Sukarno, Seno Edy Sukanto. Pihaknya berjanji bisa mendapatkan harta itu asal keluarga Soekarno bersedia menginvestasikan semua hartanya di Austria.
Dalam edisi online berbahasa Jerman, sang penulis artikel koran tersebut, Klaus Loibnegger, mengatakan bila perkataan Jobstmann itu benar, maka bisa mendatangkan angin surga bagi warga Austria. Negara tersebut memang sedang membutuhkan banyak investasi. Tambahan US$ 180 miliar tentu sangat dinanti.
Seperti diketahui, koran Kronen Zeitung termasuk salah satu koran tertua di Austria. Mereka terbit sejak 2 Januari 1900. Sementara Dubes RI di Swiss, Djoko Susilo menyatakan, pengakuan orang yang bisa membantu mendapatkan harta Bung Karno di Swiss bukan kali ini saja. Selama dia menjabat, sedikitnya ada tiga atau empat kali isu itu merebak.
“Yang beredar itu biasanya begini, mediator itu biasanya akan minta fee minta apa-apa, ada uang US$ 500 juta, potensi nanti dia akan keluar Rp 1 miliar dan Rp 2 miliar, itu kan enteng saja karena dijanjikan dapat triliunan. Itu adalah penipuan,” ungkapnya, kemarin.
Djoko menegaskan, pihaknya sudah mengklarifikasi ke pihak bank USB soal harta itu. Mereka menegaskan, kabar itu bohong. Tak pernah ada harta Bung Karno sebesar yang diisukan. “Dipastikan tidak ada,” tegas politisi PAN ini.
Jika harta karun Bung Karno itu bisa dicairkan secara otomatis keluarga atau keturunannya seperti Ketua Umum PDIP Megawati, Guntur, Guruh dan Puan Maharani bakal kaya mendadak. Bahkan, keluarga proklamator RI ini bisa menjadi orang terkaya sedunia.
Karena data dari Majalah Ekonomi Forbes pada 2012 orang terkaya di dunia yakni Carlos Slim Helu dari Meksiko hanya memiliki uang Rp 628 triliun. Kisah harta karun Bung Karno memang bukan cerita baru.
Pada awal 2012, seorang bernama Suparman mengaku mendapat wangsit untuk mencairkan harta karun Soekarno. Ia akhirnya ditangkap polisi karena menggadaikan mobil rental di Surabaya, Jawa Timur.
Suparman kehabisan uang untuk modal memburu harta karun peninggalan Soekarno. Tapi tak jelas kebenarannya. Sama seperti para pemburu harta karun Soekarno yang lain. Konon dana revolusi itu disimpan dalam bentuk-bentuk batangan emas bernilai triliunan rupiah. Sebagian lagi menyebut uang itu disimpan dalam rekening di bank Swiss.
Sejarawan Asvi Warman Adam pernah melakukan penelitian. Hasilnya, kalau harta itu tidak ada. Karena pada tahun 1960an, ada program pembangunan patung Antariksa yang sekarang dikenal sebagai patung Pancoran. Saat itu Edhi Sunarso yang memimpin proyek mengeluhkan kekurangan dana pada Soekarno.
Saat itu pula Soekarno menyuruh Sunarso menjualkan mobilnya untuk biaya pengerjaan patung tersebut. “Dengan contoh ini kita bisa mengambil kesimpulan, kalau Soekarno punya uang, kalau Soekarno punya uang buat apa dia menjual mobilnya segala. Cukup ambil saja dari emas itu,” terang Asvi.(YKO)Desas-desus mengenai harta karun, selalu membius. Yang sering mengundang debat, adalah peninggalan Presiden RI pertama, Bung Karno, yang konon tersimpan sejak jaman kemerdekaan, entah dimana. Sejumlah orang pun mengaku berhasil menemukan harta harun itu. Namun hingga kini, tidak ada yang nyata membuktikannya.

Tahun 80-an lalu, misalnya, masyarakat dihebohkan dengan kabar adanya dana revolusi senilai 450 juta dollar Amerika Serikat. Harta tersebut tersimpan di sebuah bank terkemuka di Swiss atas nama Presiden Soekarno. Simpanan yang nilainya hampir mencapai 3,9 trilyun rupiah itu, sempat menarik minat sejumlah menteri pada masa pemerintahan Soeharto. Setelah menjadi polemik cukup lama, kabar itu pun hilang dengan sendirinya.

Kemudian, pada akhir Agustus 2 tahun yang lalu , seorang wanita paruh baya, Lilik Sudarti, menggelar jumpa pers di sebuah hotel berbintang. Menurut pengakuannya, dirinya menyimpan dokumen yang menyebutkan, bangsa Indonesia memiliki simpanan pada 21 bank terkemuka di dunia. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung. 250 milyar dollar Amerika Serikat. Jika dirupiahkan nilainya mencapai 2 ribu 2 ratus trilyun. Dokumen itu pun sempat dicek keasliannya. Seperti yang lainnya, tak terdengar lagi kabar dari Lilik Sudarti, yang menghilang entah kemana.

Bahkan pernah masyarakat kembali dihebohkan dengan tersiarnya kabar, di bawah prasasti Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, tersimpan harta karun yang luar biasa banyaknya. Pemerintah pun sempat termakan isu berbau klenik soal harta karun itu. Karena mengundang protes dimana-mana, akhirnya penggalian dihentikan tanpa sempat menemukan harta yang disebut-sebut.

Kisah penemuan harta karun Bung Karno tidak hanya berakhir disini.

Seorang pria, Soenuso Goroyo Soekarno, mengaku memiliki harta warisan Bung Karno untuk negara Indonesia. Pria kelahiran Yogyakarta, 45 tahun lalu itu, bahkan menyebut dirinya sebagai Satrio Piningit.

Alkisah , tahun 2000 lalu adalah awal mula ia menemukan harta karun ini. Berupa lantakan emas murni 24 karat bergambar foto Bung Karno, berikut sertifikat yang menunjukkan keasliannya. Jumlahnya kini telah terkumpul sebanyak 2 peti. Dan menurut Goroyo, masih tersimpan ribuan ton lantakan emas yang hanya diketahui persis olehnya. Selain lantakan emas, ada pula platinum atau emas putih, yang harganya dua kali lipat emas murni.

Tak hanya itu, beberapa sertifikat deposito dan obligasi bergaransi berikut dokumen atas nama Mr. Soekarno, ada di tangannya. Angka-angka yang tertera dalam sertifikat dan obligasi tersebut, sangat fantastis. Mulai dari 172 milyar US dollar, 265 milyar US dollar , hingga 870 juta US dollar.
Penemuannya yang lain, berupa mata uang Brazil atau disebut-sebut uang U-B-C-N, dengan nilai nominal bervariasi. Tidak hanya itu, Goroyo bahkan mengaku menemukan berlian dan batu permata merah delima serta sejumlah uang emas dinar.

Berbagai upaya telah dilakukan Goroyo untuk melaporkan temuannya itu kepada pemerintah, baik secara tertulis maupun melalui berbagai media massa. Namun Goroyo kecewa, upaya melaporkan harta penemuannya itu, yang sudah ia lakukan sejak tahun 2000, hingga kini belum mendapat tanggapan. Bisa jadi keengganan pihak pemerintah untuk menindaklanjutinya, karena pengakuan semacam ini biasanya palsu adanya.

Goroyo tampaknya begitu yakin bahwa sebenarnya masih banyak hartatersimpan di tempat yang tersembunyi, di darat maupun di laut. Namun, karena telah puluhan tahun tertanam, harta itu ada yang menguasai, yaitu mahluk gaib. Maka, hanya orang-orang yang memiliki ilmu atau sakti, yang mampu mengangkat kembali harta terpendam itu.

Terlepas dari benar atau tidak, percaya atau tidak percaya, puluhan orang dari berbagai kalangan, telah datang berkunjung ke rumah Goroyo untuk melihat langsung hasil penemuannya itu. Satu lagi bukti, isu harta terpendam memang selalu menarik minat.

Apa yang Goroyo hadirkan ini bisa jadi juga bukan penutup kisah mengenai harta misterius Si Bung. Tidak menutup kemungkinan, akan muncul Goroyo lain yang mengaku menemukan segudang harta. Bagaimanapun klaim mengenai penemuan harta karun semacam ini, sepatutnya segera disikapi dengan bijak. Agar masyarakat tak lagi terjebak oleh buaian mimpi dengan berbagai kisah ala Alibaba.

Apakah berakhir sampai sini. ? Belum 

Emas Milik Soekarno Bernilai Miliaran Dolar !!


HARTA karun peninggalan mantan presiden Soekarno selama ini masih misteri, bahkan tak sedikit yang meragukannya. Kasus kegagalan pencarian harta peniggalan Prabu Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu lalu, sepertinya memupus harapan orang untuk memercayai hal-hal yang sulit dibuktikan kebenarannya.

Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu. Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ”Ini baru sampel dan silakan mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,” katanya, Jumat kemarin, kepada pers.
Mantan anggota TNI yang dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang wartawan di rumahnya, Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan Bogor-Bekasi, untuk menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah disiapkan hidangan layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia biasa disapa, juga mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota Muspida. Tetapi dari mereka, tak ada pejabat datang.

Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London. Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.
Meskipun bersertifikat dan diyakini keasliannya, pada kesempatan itu tidak dihadirkan orang yang mengetahui emas atau pakar yang bisa memastikan asli atau tidak harta benda tersebut.

Peninggalan lain berupa sertifikat deposito bertanggal 16 Agustus 1945 yang dikeluarkan oleh BPUPKI yang menyebut sejumlah harta yang disimpan di suatu tempat. Ada pula sertifikat berbahasa Inggris yang juga disegel dan ditulis di atas lembar kuningan. Sertifikat itu ada yang bertuliskan ”Hibah Substitusi” yang dipercayakan kepada R Edi Tirwata Dinata (108).
Yang terakhir ini, konon karena sudah tua, lantas memberikan kuasa kepada R Anton Hartono untuk mengurus harta benda yang disimpan di Swiss. Bentuknya mikrofilm, dua lembar dokumen, anak kunci boks deposit di JBS, Jenewa, dan dua buah koin. Di dalam sertifikat itu disebutkan, ada dana berjumlah 126,2 miliar dolar AS dan 63,10 miliar dolar AS.

”Insya Allah, jika saya diberi izin, semua harta peninggalan Bung Karno ini bisa membayar utang kita. Saya yakin bisa melaksanakannya,” ungkap Goroyo sembari membantah dirinya paranormal. Dia juga membantah berambisi menjadi presiden atau jabatan politis lain. ”Semua saya lakukan dan beberkan untuk membangun negara kita,” tegasnya.
Menguak Misteri Harta Karun presiden RI Ir Soekarno


Klaim tentang harta peninggalan Presiden RI pertama Soekarno mungkin sudah sering kita dengar. Namun setelah diusut, pengakuan seperti itu hanya omong kosong belaka. Pada bulan Januari 2011, klaim serupa muncul dari daerah Bolaang Mongondow, wilayah Sulawesi Utara. Terdapat seorang kakek yang mengaku mempunyai emas batangan dan surat berharga (obligasi) kekayaan Negara Republik Indonesia. Benda-benda berharga itu, menurut sang kakek, tersimpan di sebuah bank di Swiss.

Nama kakek itu ialah Zakaria Sukaria Pota, yang menurut beliau juga dirinya sekarang sudah berusia 126 tahun. Bagi warga setempat, nama Zakaria Sukaria Pota mengandung arti 'Berubah-ubah Wajah'. untuk membuktikan klaimnya kakek Zakaria menunjukkan pedang serta pisau terbuat dari emas dan empat buah emas batangan. Diperlihatkan juga tongkat komando, yang oleh kakek Zakaria, diakui milik almarhum Presiden Soekarno.
Tak hanya itu, Kakek Zakaria mengklaim memiliki obligasi yang distempel Garuda dengan tinta emas. Adapun nilainya menurut Mr, Zakaria, mencapai triliunan rupiah. Obligasi itu sudah siap dicairkan di sebuah Bank Internasional.
Surat berharga itu tersimpan di dalam pedang panjang yang panjangnya dua meter dan terbuat dari emas. Zakaria sukaria Pota mengaku mendapat kuasa langsung Sang Proklamator untuk mencairkan uang tersebut di bank di Swiss untuk kemudian supaya langsung diberikan kepada negara.

Kakek Zakaria bersedia menunjukkan benda berharga peninggalan Sukarno yang lain berupa batangan-batangan logam mulia, emas dan senjata. Kesemua harta karun itu asal muasalnya adalah peninggalan Jepang. Zakaria pernah tinggal di Istana zaman presiden Soekarno masih memimpin negeri ini, tuturnya. Benda-benda pribadi peninggalan Bung Karno diantaranya ialah tongkat komando, keris, batangan emas, dan telur, baju panglima Soekarno serta tusuk konde Ibu Fatmawati, istri Presiden Pertama RI Soekarno.

Soekarno Menyembunyikan Harta Karun di 'Swiss'



HARTA karun peninggalan mantan presiden Soekarno selama ini masih misteri, bahkan tak sedikit yang meragukannya. Kasus kegagalan pencarian harta peniggalan Prabu Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu lalu, sepertinya memupus harapan orang untuk memercayai hal-hal yang sulit dibuktikan kebenarannya.

Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu. Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ''Ini baru sampel dan silakan mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,'' katanya, Jumat kemarin, kepada pers.
Soekarno-Soeharto. Public Domain
Mantan anggota TNI yang dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang wartawan di rumahnya, Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan Bogor-Bekasi, untuk menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah disiapkan hidangan layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia biasa disapa, juga mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota Muspida. Tetapi dari mereka, tak ada pejabat datang.

Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London. Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.

Meskipun bersertifikat dan diyakini keasliannya, pada kesempatan itu tidak dihadirkan orang yang mengetahui emas atau pakar yang bisa memastikan asli atau tidak harta benda tersebut.
Memberi Kuasa
Peninggalan lain berupa sertifikat deposito bertanggal 16 Agustus 1945 yang dikeluarkan oleh BPUPKI yang menyebut sejumlah harta yang disimpan di suatu tempat. Ada pula sertifikat berbahasa Inggris yang juga disegel dan ditulis di atas lembar kuningan. Sertifikat itu ada yang bertuliskan ''Hibah Substitusi'' yang dipercayakan kepada R Edi Tirwata Dinata (108).

Yang terakhir ini, konon karena sudah tua, lantas memberikan kuasa kepada R Anton Hartono untuk mengurus harta benda yang disimpan di Swiss. Bentuknya mikrofilm, dua lembar dokumen, anak kunci boks deposit di JBS, Jenewa, dan dua buah koin. Di dalam sertifikat itu disebutkan, ada dana berjumlah 126,2 miliar dolar AS dan 63,10 miliar dolar AS.

''Insya Allah, jika saya diberi izin, semua harta peninggalan Bung Karno ini bisa membayar utang kita. Saya yakin bisa melaksanakannya,'' ungkap Goroyo sembari membantah dirinya paranormal. Dia juga membantah berambisi menjadi presiden atau jabatan politis lain. ''Semua saya lakukan dan beberkan untuk membangun negara kita,'' tegasnya. 

Saat mendekati rumahnya, di pintu gerbang perumahan dan di depan rumahnya terpampang spanduk putih bertulisan merah, ''Satrio Piningit Soenuso Goroyo Soekarno sang Juru Selamat Telah Hadir di Bumi Indonesia.'' 

Namun wartawan yang datang sejak pukul 11.00, baru diterima seusai shalat jumat. Goroyo mengenakan stelan jas putih, sepatu putih, mirip yang dikenakan Presiden Soekarno.

Di ruang tamunya juga dipajang foto dirinya bersama seorang jenderal. Ada pula yang memperlihatkan saat dirinya menjadi anggota Batalyon Arhanud SE 10/Kodam Jaya. Namun, dia enggan membeberkan latar belakang jati dirinya. ''Saya ini orang susah. Jadi tentara pangkatnya juga di sini (memegang lengannya). Jika saya pakai pakaian seperti ini, hanya model. Kebetulan saya suka,'' tuturnya.

Proses Pencarian
Goroyo mengemukakan, dia hanya ingin ada saksi dari aparat soal harta temuannya itu. Selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Megawati dan diharapkan bisa melunasi utang luar negeri pemerintah. ''Saya tidak ingin imbalan apa pun termasuk jabatan. Saya hanya butuh pengakuan dan surat kuasa untuk meneruskan pencarian harta ini. Namun tampaknya Kapolda dan Kapolri berhalangan.''
Dia menceritakan proses pencarian harta tersebut. Diawali dari kebiasaannya bertirakat di berbagai tempat, lantas mendapatkan petunjuk. Petunjuk awal adalah sebuah tongkat wasiat yang diyakini tongkat komando milik Presiden Soekarno yang kemudian disimpannya hingga kini.

Selanjutnya, dengan tirakat pula, secara gaib harta benda itu bisa diangkat dari beberapa daerah di Bali, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan. ''Meskipun benda ini kini nyata, tapi awalnya adalah harta gaib. Jadi, mengambilnya juga dengan cara gaib. Saya tidak boleh memilikinya. Saya diperintahkan menyerahkan kepada negara untuk menyelamatkan bangsa,'' paparnya.

Ketika disinggung, kenapa justru membeberkan kepada wartawan, bukan langsung menyerahkan kepada pemerintah, Goroyo menyatakan dirinya sudah capai berhubungan dengan pejabat. Awalnya dia melapor kepada Presiden Megawati, tapi tidak digubris. Kemudian kepada mantan atasannya, Kol Art Harus Putri Osa, Dan Men Arhanud I Kodam Jaya, ke Mabes TNI, bahkan juga dilaporkan kepada anggota DPR Permadi SH. 

Puan Maharani Soekarno : Tak ada harta Bung Karno Rp 1,74 triliun di Swiss

Baru-baru ini sejumlah media di Austria ramai-ramai memberitakan keberadaan harta milik presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dalam pemberitaan itu, Soekarno disebut-sebut memiliki warisan senilai USD 180 juta atau Rp 1,74 triliun yang tersimpan di sebuah bank di Swiss.

Situs surat kabar Austria Krone melaporkan, Rabu (19/12), seorang mediator keuangan bernama Gustav Jobstmann, asal Austria mengaku dapat mencairkan dana itu, asal bisa diinvestasikan di negaranya. Dia mengaku juga dibantu oleh salah satu pewaris harta itu bernama Edy Sukanto.

Terkait pemberitaan tersebut, Puan Maharani yang juga cucu Bung Karno mengaku tidak tahu ada harta milik kakeknya yang disimpan di Swiss. Kalau pun ada yang mengatasnamakan keluarga, belum tentu keturunan dari Soekarno.

"Sepengetahuan yang saya tahu dari ibu saya, Ibu Megawati, bahwa hal itu tidak ada, dan belum bisa dikatakan ada, dan belum terbukti, jadi itu yang bisa saya katakan," ujar Puan Maharani di kantor Presiden, Rabu (26/12).

Tidak hanya soal harta, pihak yang disebut-sebut Jobstmann sebagai salah satu pewaris harta bernama Edy Sukanto juga tidak dikenalnya. Bahkan, dia mengaku tidak pernah mengetahui nama tersebut sejak kecil hingga beranjak dewasa.

"Kami tidak mengenal siapa dia, dan dia tidak masuk dalam keluarga Soekarno, sepengetahuan saya sejak saya lahir sebagai cucu Bung Karno, saya tidak pernah tahu dan mengenal siapa dia," tandasnya.

Soal kabar ini, Puan mengaku tidak ingin menyelidikinya. "Kami enggak mau terlibat, dan kami tidak mau ikut campur dalam urusan tersebut karena memang enggak ada hubungannya dengan keluarga kami," tutupnya.


Harta Karun Bung Karno merupakan misteri yang selalu menarik minat banyak orang, karena masih saja banyak yang yakin bahwa harta karun peninggalan raja-raja jaman dahulu betul-betul diwariskan kepada Presiden Pertama RI alm Soekarno. bagaimana dengan anda? apakah anda juga percaya bahwa Harta Karun Peninggalan Bung Karno itu memang benar nyata ada? tapi bagaimanapun juga ... kisah tentang perburuan harta karun itu masih tetap berlanjut sampai sekarang ...

Itu saja belum cukup,masih ada lagi yang namanya 

"Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement" yang ternyata palsu


Wednesday, October 9, 2013

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis


Akhir-akhir ini sebuah dokumen yang disebut Green Hilton Memorial Agreement cukup menimbulkan kehebohan di dunia maya. Dokumen misterius ini menyebutkan bahwa Amerika Serikat memiliki hutang 57.000 ton emas kepada Indonesia. Bahkan disebutkan bahwa dokumen inilah yang menyebabkan CIA ikut menggulingkan Presiden Sukarno. Tapi, sebaiknya kita tidak melihat terlalu jauh. Soalnya ada alasan kuat untuk mengatakan bahwa dokumen ini sesungguhnya adalah dokumen palsu. 
 
Di Indonesia, dokumen ini mungkin baru heboh pada tahun 2013 ini. Namun di Amerika, berita ini sudah beredar sejak tahun 2008 lewat situsbibliotecapleyades.net. Ketika sampai ke Indonesia, beritanya dibuat menjadi lebih bombastis. Misalnya, kalimat pembuka dalam sebuah situs beritamemuatnya seperti ini (saya kutip apa adanya):
"Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia." 

Mengenai isi perjanjian tersebut, saya rasa tidak perlu saya posting seluruhnya. Jika kalian ingin mengetahuinya, kalian bisa membaca berita lengkapnya di situs tersebut.
Bagi mereka yang kurang memahami persoalan ekonomi mungkin akan sedikit kebingungan membacanya. Yang bisa saya tangkap, emas sebesar itu dipinjamkan oleh Sukarno kepada Amerika untuk digunakan sebagai cadangan supaya pihak Amerika bisa mencetak uang dolar.
Singkatnya seperti ini:
1. Sukarno memegang kuasa atas emas-emas (yang disebut sebesar 57.000 ton) tersebut.
2. Lalu Sukarno memindahkan emas itu ke Amerika.
3. Sebagai gantinya, pihak Amerika akan memberikan bunga senilai 2,5 persen dari harga emas.
4. Karena Sukarno tumbang, pembayaran bunga tersebut belum pernah dicairkan sampai sekarang dan emas tersebut lenyap dari pantauan radar.
Mungkin beberapa dari kalian akan bertanya mengapa emas itu digunakan untuk mendukung pencetakan uang dolar. Penjelasannya kurang lebih seperti ini:
Pada tahun 1963, sistem keuangan Amerika masih menggunakan "Gold Standard". Artinya untuk setiap dolar yang dicetak, maka harus ada emas yang dicadangkan. Dengan kata lain, jika memiliki tambahan cadangan emas sebanyak 57.000 ton, maka Amerika bisa mencetak uang dolar sebesar nilai emas tersebut.
Amerika Serikat baru menghentikan sistem Gold Standard pada tahun 1971. Dan pada tahun 2013 ini sudah tidak ada negara yang menggunakan sistem semacam itu.
Jadi kita tahu alasannya sekarang. 
Mungkin di antara kalian ada yang penasaran berapa nilai sebenarnya emas sebanyak 57.000 ton itu. Untuk sekedar informasi, nilainya jelas sangat besar. Saya sudah membuat sedikit perhitungan mengenainya yang bisa kalian lihat pada gambar berikut ini. 

Emas sebesar 57.000 ton itu sama dengan 61.685 Trilyun Rupiah. Sebuah jumlah yang sangat besar. Mungkin kita sukar membayangkannya. Sebagai perbandingan, pada September 2013, jumlah hutang luar negeri Indonesia adalah 2.983 Trilyun. Jadi benar seperti yang diisukan selama ini. Harta karun revolusi Sukarno akan mampu melunasi seluruh hutang Indonesia dan bahkan masih memiliki kelebihan untuk memakmurkan rakyat. Itu pun jikalau emas tersebut memang ada.
Tapi baiklah, cukup dengan hitung-hitungan ekonomi. Seperti yang sudah saya katakan di paragraf pembuka, ada alasan untuk menyebut dokumen tersebut sebagai dokumen palsu sehingga saya rasa saya tidak perlu berbicara lebih lanjut soal harta sebesar itu.
Jika mau menelusuri lebih jauh, saya yakin akan menemukan lebih banyak bukti palsunya dokumen ini. Namun saya berhenti ketika telah mendapatkan beberapa yang saya anggap cukup fatal. Nah, ini adalah bukti-bukti yang saya maksud.
Stempel Kepresidenan Amerika Serikat
Salah satu poin mencurigakan dari dokumen ini adalah stempel kepresidenan Amerika Serikat.

Stempel kepresidenan Amerika ada di sebelah kiri. Pada stempel tersebut tertulis United States of America (Bagian atas) dan The President (Bagian bawah). Masalahnya adalah desain semacam ini tidak pernah digunakan sama sekali.
Memang desain stempel presiden Amerika Serikat beberapa kali mengalami perubahan. Tapi tidak pernah ada yang menyerupai stempel pada dokumen Green Hilton Memorial Agreement tersebut.
Berikut adalah stempel kepresidenan Amerika Serikat.

Pada stempel yang asli, di belakang burung Rajawali terdapat 13 gumpalan awan yang tidak terlihat pada stempel dokumen Green Hilton memorial Agreement. 
Desain stempel semacam ini mulai berlaku sejak executive order 10860 tahun 1960. Pada tahun 1963, seharusnya Kennedy juga menggunakan stempel yang sama.
Lalu bagaimana dengan stempel kepresidenan Republik Indonesia?
Stempel Presiden Sukarno pada dokumen tersebut mirip dengan stempel kepresidenan yang didesain tahun 1950. Jadi saya rasa tidak bermasalah.

Memang, ada kemungkinan bahwa saya salah dalam hal ini. Bisa saja stempel yang digunakan pada perjanjian internasional berbeda dengan versi resmi (Stempel presiden Amerika memiliki beberapa versi tergantung tujuan penggunaan). Namun saya kira kemungkinannya akan sangat kecil. Penggunaaan kata "United States of America" sendiri tidak pernah ada di dalam stempel versi manapun. Yang ada hanya "United States".
Jadi, bukti pertama kita adalah masalah stempel kepresidenan Amerika yang tidak sesuai.
Sekali lagi, mungkin saya salah, mungkin juga tidak. Karena itu untuk menguatkan dugaan saya mengenai palsunya dokumen ini, saya akan memberikan bukti tambahan.
Bekas Cropping Pada Dokumen?
Jika kita melihat dengan baik salah satu screenshot dokumen yang ada, kita bisa melihat logo burung Garuda di atas dokumen sepertinya merupakan hasil sebuah cropping.

Lihat bekas seperti kotak pada burung Garuda tersebut. Apakah itu bekas cropping? Jika iya, maka sepertinya logo itu telah ditempel lewat photoshop.
Selain itu, logo burung Garuda tersebut berbeda dengan stempel resmi kepresidenan RI. Kita tidak pernah melihat ada logo resmi negara dengan sayap Garuda memotong lingkaran.
Desain semacam ini mirip dengan pajangan burung Garuda yang ada di kedutaan besar Republik Indonesia di Washington.
Tapi, ini adalah pajangan. Tentu saja berbeda dengan stempel resmi untuk dokumen. Apakah mungkin sang pemalsu dokumen telah meniru desain pajangan ini karena mengiranya sebagai versi resmi kepresidenan RI?
Nah, untuk yang satu ini, saya pun tidak mengatakan bahwa saya pasti benar. Bisa jadi kertas dokumen tersebut memang memiliki bentuk "kotak" seperti cropping. Dan bisa jadi juga saya salah dalam hal penggunaan logo resmi kepresidenan pada perjanjian internasional.
Untuk itu, saya akan memberikan bukti lainnya.
Tanda Tangan Sukarno

Dari dokumen Green Hilton Memorial tersebut, ada indikasi bahwa tanda tangan Presiden Sukarno berbeda dengan tanda tangan aslinya. Mari kita bandingkan tanda tangan Sukarno pada dokumen tersebut dengan tanda tangan asli yang kita miliki.
Ini adalah tanda tangan Sukarno yang asli yang diambil dari potongan Keppres No.129 tahun 1961 tentang penyederhanaan partai politik. 

Sedangkan ini adalah tanda tangan Sukarno pada dokumen Green Hilton.
Sedikit mengenai tanda tangan. Karena tanda tangan merupakan hasil dari tulisan tangan, maka hampir dipastikan bahwa tidak akan ada tanda tangan yang sama persis, bahkan walaupun yang menandatangani adalah orang yang sama. Kadang, mood yang berbeda bisa menghasilkan tanda tangan yang berbeda pula.

Tapi, ada satu yang selalu sama.
Yang saya maksud adalah cara dia menarik garisnya (stroke).
Tanda tangan sendiri adalah produk dari kebiasaan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Ketika seseorang membubuhinya di atas sebuah dokumen, ia tidak berpikir. Ia hanya menggoreskan penanya. Semuanya otomatis, sama seperti ketika kalian mengikat tali sepatu. Karena itu, cara dia menarik garis pasti akan sama pada setiap tanda tangan.
Jadi, jika kalian ingin memeriksa keaslian tanda tangan seseorang, periksalah tarikan garisnya. Jika berbeda, maka dipastikan bahwa tanda tangan tersebut telah dipalsukan, walaupun terlihat sangat mirip. 
Dalam kasus dokumen Green Hilton Memorial Agreement ini, jelas arah tarikan garis kedua tanda tangan berbeda.
Saya membuat alur tarikan garis untuk tanda tangan asli dan tanda tangan pada dokumen Green Hilton. kalian bisa melihat keduanya sangat jauh berbeda. Terlihat pada huruf "S", "K" dan "R".

Ini adalah alur tarikan garis pada tanda tangan asli.

Dan ini adalah alur tarikan garis pada dokumen Green Hilton Memorial


Bisakah kalian melihat perbedaannya?
Selain perbedaan pada tiga huruf tersebut, salah satu kesalahan yang paling fatal adalah kurangnya tanda titik dan garis pada tanda tangan Green Hilton Memorial. Kalian bisa memeriksa semua tanda tangan Sukarno. Titik dan garis pada ujung tanda tangan tersebut selalu ada. 
Pada dokumen yang satu lagi, titik dan garis ini muncul. Tapi, tarikan garis pada huruf "S" berbeda dengan yang satunya lagi.

Saya tidak akan heran dengan hal ini. Mereka yang meniru tanda tangan pasti hanya akan memiripkan tanda tangan tanpa peduli dengan alur tarikannya.
Selain masalah tarikan. Ada satu lagi yang menarik. Jika kalian teliti, pasti kalian sudah bisa menemukan perbedaan lainnya dari tanda tangan yang asli dan tidak.
Perhatikan kembali gambar tanda tangan asli dan tanda tangan pada Green Hilton Memorial. Bisakah kalian melihat perbedaannya?
Perbedaannya adalah pada nama penandatangan. Pada tanda tangan asli ditulis "Sukarno". Pada tanda tangan palsu ditulis "Soekarno". Sebuah kesalahan kecil yang dilupakan oleh sang pemalsu.
Soal ejaan ini, ada ceritanya.
Dalam buku Bung Karno penyambung lidah rakyat karya Cindy Adams yang terbit tahun 1965, disebutkan bahwa Presiden Sukarno sendirilah yang meminta namanya ditulis dengan "Sukarno" dan bukan "Soekarno". Ini dikarenakan pada tahun 1947, Indonesia sudah resmi menggunakan Ejaan Soewandi  yang salah satu cirinya adalah mengganti "OE" dengan "U". Jadi Sukarno ingin konsisten dengan perubahan itu.
Sang pemalsu tanda tangan mungkin melihat tanda tangannya dan membaca "Soekarno" sehingga ia ikut memberikan nama itu pada dokumen.
Masih kurang kuatkah buktinya?
Kalau begitu, saya berikan bukti yang terakhir.
Keberadaan Presiden Sukarno dan Kennedy
Sebuah dokumen resmi negara tidak boleh salah dalam pemberian tanggal. Dalam surat kelurahan, mungkin masih bisa. Tapi jelas tidak untuk perjanjian sekaliber Green Hilton Memorial ini.

Pada kasus Green Hilton Memorial, disebutkan bahwa dokumen tersebut ditandatangani pada tanggal 14 November 1963 di Jenewa, Swiss.

Kita bisa memeriksa keabsahannya dengan cara melacak keberadaan sang penandatangan. Dalam hal ini Presiden Sukarno dan Kennedy.

Lalu dimana Sukarno pada tanggal tersebut?

Memang susah melacak keberadaan Sukarno. Soalnya dokumentasi kita tidak cukup memadai. Namun ada indikasi kuat bahwa Sukarno tidak berada di Swiss.
Tahun 1960-an adalah tahun yang cukup rumit bagi Indonesia. Tahun 1962, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games ke-4. Karena Indonesia menjalin hubungan baik dengan Cina dan Palestina, maka Indonesia menolak keikutsertaan Taiwan dan Israel. Ini menyebabkan komite Olimpiade Internasional memberi sanksi kepada Indonesia.
Sukarno menjadi marah. Lalu ia memutuskan untuk menciptakan event tandingan semacam Olimpiade yang disebut Ganefo (Games of the New Emerging Forces). Sambil membawa semangat yang juga dibawa oleh gerakan non blok, Sukarno menekankan kekuatan Ganefo sebagai simbol pemberontakan terhadap kekuatan adidaya.
Nah, Ganefo pertama diadakan pada tanggal 10-22 November 1963. Acara tersebut dibuka langsung oleh Presiden Sukarno. Jadi pada tanggal 10 November, Sukarno masih ada di Jakarta. Tidak ada catatan mengenai keberadaannya pada tanggal 14 November.
Tapi pertanyaannya adalah: "Apakah dalam masa penyelenggaraan event yang dianggapnya sebagai simbol kekuatan negara-negara berkembang itu Sukarno mau pergi ke Swiss?
Saya rasa tidak.
Jadi, saya menduga bahwa Sukarno tidak berada di Swiss pada tanggal itu. Saya pun tidak bisa menemukan catatan perjalanannya ke Swiss pada tanggal tersebut.
Mungkin kalian masih belum puas dengan jawaban ini. Tunggu dulu. Masih ada Kennedy.
Sebenarnya pemalsu dokumen ini kurang teliti. Seharusnya mereka tahu bahwa gerak-gerik presiden Amerika dicatat dengan teliti dan didokumentasikan dengan sangat baik. Bahkan 50 tahun setelah itu, kita masih bisa melacaknya.
Dalam kasus ini mereka telah memilih tanggal yang salah. Dan ini fatal.
Pada tanggal 14 November 1963, Kennedy ternyata sedang berada di Washington, Amerika Serikat, dan tidak berada di Swiss. Saat itu ia memberikan konferensi pers dan menjawab pertanyaan berbagai wartawan. Kalian bisa melihatnya di situs JFK Library atau kalian juga bisa melihat rekamannya di linkyoutube berikut ini. 

Masih belum puas?
Baiklah, saya lanjutkan.
Pada tanggal 15 November 1963, Kennedy juga tidak ada di Swiss karena iamenghadiri konferensi AFL CIO di New York. AFL CIO adalah salah satu organisasi serikat buruh di Amerika.
Tapi tunggu dulu. Mungkin di antara kalian ada yang tidak puas lalu bertanya,"Bro enigma, apa yang dilakukan Kennedy sebelum ia konferensi pers pada tanggal 14 November?"
Pertanyaan bagus. Pada tanggal 13 November, Kennedy masih ada di Washington, menghadari acara dengan Resimen Black Watch of the Royal Highlanders. Kalian bisa melihat rekaman youtubenya disini.

Bagaimana? bukankah ini membuktikan bahwa pada tanggal 13,14 dan 15 November 1963 Kennedy tidak berada di Swiss? Jadi bagaimana caranya ia menandatangani dokumen Green Hilton Memorial tersebut?
Indikasi stempel kepresidenan Amerika yang palsu, kemungkinan cropping pada dokumen, tanda tangan Sukarno yang juga terindikasi dipalsukan dan Presiden Kennedy yang jelas tidak berada di Swiss pada tanggal ditandatanganinya dokumen itu. Apakah bukti-bukti ini masih kurang kuat?

Memang yang namanya manuasia tidak akan pernah puas dengan apa yang telah didapatnya,semoga bacaan diatas bisa menyadarkan para pemburu harta itu,amin.

Semoga bermanfaat
Sumber : diolah dari berbagai sumber