Translate

Friday, November 27, 2015




ADAB BERTEMAN



Beberapa hadis mengenai adab berteman yang diambil dari kitab Adabul Mufrad.
  1. Mendoakan Temannya agar Allah Memperbanyak Harta dan Anaknya
Musa bin Ismail menceritakan pada kami: sulaiman bin Al-Mughirah menceritakan pada kami: Dari Tsabit: Dari Anas, dia berkata. "Pada suatu hari aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak ada (disaat itu) kecuali aku, ibu, dan Ummu Haram bibi (dari ibu). Ketika Rasulullah menemui kami, maka beliau berkata, 'Apakah tidak sebaiknya kita shalat dan aku menjadi imam?' Saat itu belum masuk waktu shalat. Lalu seseorang dari kaum itu berkata, 'Dimana Anas radhiallahu 'anhu ditempatkan oleh Rasulullah?' Lalu dijawab, 'Anas diposisikan di sebelah kanannya.' Kemudian Rasulullah shalat dengan kami lalu mendoakan kami -seisi rumah- dengan segala kebaikan dari kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Kemudian ibuku berkata, 'Wahai Rasulullah! Pelayan kecilmu (Anas) berdoalah kepada Allah untuknya.’ Lalu Rasulullah melakukannya dengan segala kebaikan, lalu Rasulullah SAW mengakhiri doanya, “Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan anaknya serta berkahilah ia.”

  1. Sebaik-baiknya Teman dan Tetangga
Abdullah bin Yazid menceritakan pada kami: Haiwah menceritakan pada kami, Syurahbil bin Syarik menceritakan pada kami: bahwa dia mendengar Abu Abdurrahman Al-Hubali menceritakan padanya: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, " Sebaik-baiknya teman menurut Allah adalah yang paling baik kepada temannya, dan sebaik-baik tetangga menurut Allah adalah yang paling baik kepada tetangganya."

  1. Teman yang selalu memberi nasehat
Amru bin Abbas menceritakan pada kami: Abdurrahman menceritakan pada kami, Sufyan menceritakan pada kami, dari Abu Ishaq, Aku mendengar Abdurrahman ibnu Abza, dia berkata, "Daud berkata, 'Jadilah kamu bagi anak yatim seperti seorang bapak yang penyayang. Ketahuilah! sebagaimana engkau menanam, maka engkau akan menuai. Alangkah buruknya kefakiran setelah kaya!. Lebih dari itu atau lebih buruk lagi yaitu kesesatan setelah (mendapat) petunjuk. Apabila engkau berjanji terhadap temanmu, maka penuhilah janjimu. Sekiranya engkau tidak melakukannya, maka akan mengakibatkan permusuhan antara kamu dan dia. Berlindunglah kepada Allah dari teman, jika engkau mengingat (Allah), dia tidak membantumu dan jika engkau lupa (kepada Allah), maka dia tidak mengingatkanmu.”

  1. Tidak mengambil kepunyaan teman, meskipun hanya bercanda
Ashim bin Ali menceritakan pada kami: Ibnu Abu Di'b menceritakan pada kami: dari Abdullah bin Sa'ib, dari bapaknya, dari kakeknya, (Yazid bin Said) berkata, "Saya mendengar Rasulullah bersabda, 'Janganlah salah seorang di antara kamu mengambil harta temannya dengan main-main atau dengan sungguh-sungguh. Apabila salah seorang di antara kamu mengambil tongkat temannya, maka hendaknya dia mengembalikan tongkat tersebut kepadanya."

  1. Memuji Teman
Abdul Aziz bin Abdullah menceritakan pada kami: Abdul Aziz bin Abu Hazim menceritakan padaku: dari Suhail, dari Bapaknya, Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik seseorang adalah Abu Bakar, sebaik-baik seseorang adalah Umar, sebaik-baik seseorang adalah Abu Ubaidah, sebaik-baik seseorang adalah Usaid ibnu Hudhair, sebaik-baik seseorang adalah Tsabit ibnu Qais ibnu Syammas, sebaik-baik seseorang Muadz ibnu Amru ibnu Al Jamuh, dan sebaik-baik seseorang adalah Muadz ibnu Jabal." Nabi bersabda, "Sejelek-jelek seseorang adalah fulan dan sejelek-jelek seseorang adalah fulan" Sehingga beliau menghitung tujuh (orang).

  1. Jangan terlalu memuji dan memuliakan teman, sehingga memberatkan bebannya
Muhammad bin Al-Mutsana menceritakan pada kami: Muadz menceritakan pada kami: Ibnu Aun menceritakan pada kami, dari Muhammad berkata, "Mereka (para sahabat) berkata, “Janganlah engkau memuliakan temanmu dengan sesuatu yang memberatkannya.”

Abu Nuaim menceritakan pada kami: Al-Amasy menceritakan padaku: dari Abu Ishaw, dari Abul Ahwas, Dari Abdullah [maksudnya adalah Ibnu Mas'ud] berkata, "Jika salah seorang dari kalian berdoa maka hendaknya dia memohon sesuatu yang mudah, karena seseorang itu pasti akan mendapatkan apa yang telah ditakdirkan kepadanya, dan janganlah salah seorang di antara kalian datang kepada temannya kemudian memujinya, maka pujian itu mencelakakannya."

  1. Jangan mencaci teman
syihab bin Abad menceritakan pada kami: Ibrahim bin Humaid Ar-Ruwasi menceritakan pada kami: dari Ismail: dari Qais: Abdullah Ibnu Mas'ud berkata, "Apabila seseorang berkata kepada temannya, 'Kamu musuhku', maka (dia) dari salah satunya sungguh telah keluar dari Islam, dan ia terbebas dari temannya (tidak menjadi tanggung jawab temannya)."

  1. Menuduh temannya kafir atau dengan sesuatu yang buruk
Abu Ma'mar menceritakan pada kami: Abdul Warits menceritakan pada kami: dari Al-Husain, dari Abdullah bin Buraidah, Yahya bin Ya'mur menceritakan pada kami: bahwa Abu Aswad Ad-Diyila bercerita padanya, bahwa Ia mendengar Abu Dzarr berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Seseorang diharamkan untuk menuduh fasik orang lain, dan juga tidak menuduhnya dengan kufur, maka jika tidak, tuduhan itu kembali kepada dirinya, sekiranya temannya yang dituduh itu tidak seperti yang dituduhkannya'."

  1. Saling mencintai karena Allah
Musa menceritakan pada kami: Mubarak menceritakan pada kami: Tsabit menceritakan pada kami: dari Anas, ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,  'Dua orang saling mencintai (karena Allah) maka yang paling baik di antara keduanya adalah yang paling kuat cintanya kepada temannya.

  1. Tidak boleh mendiamkan teman
Abdullah bin Yusuf dan Al-Qa'nani menceritakan pada kami: Malik mengabarkan pada kami, dari Ibnu Syihab, dari Atha bin Yazid, Dari Abu Ayyub, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak halal bagi orang muslim untuk mendiamkan temannya dalam tiga hari, kemudian keduanya bertemu lalu dia berpaling dan ini, dan yang lain berpaling dari itu. Hal yang paling baik di antara keduanya adalah yang memulai dengan salam."

  1. Meminta izin pada teman
Musa bin Ismail menceritakan pada kami:  A'yana Al khawarizmi menceritakan pada kami, ia berkata, "Kami datang menemui Anas bin Malik, sementara din duduk di lorong sempit dan tidak seseorangpun yang menemaninya, maka temanku memberi salam kepadanya dan berkata, 'Boleh aku masuk?' Maka Anas menjawab, 'Silakan masuk, tidak perlu meminta izin. ' Beliau menghidangkan makanan. lalu kami makan. Kemudian dihidangkan lagi bejana anggur manis, lalu kami meminumnya."

  1. Teman duduk
Abu Ashim menceritakan pada kami: Sya'ib bin Umar menceritakan pada kami: Isa bin Musa menceritakan padaku: dari Muhammad bin Abbad bin Ja'far ia berkata. Ibnu Abbas berkata: Orang yang sangat mulia pada sisiku adalah teman dudukku."




SB 2000

2 comments: