Translate

Friday, May 19, 2017

Naik pencapaian Turun keselamatan



P A R A D O K S ...
YANG TERSULIT DALAM MENDAKI GUNUNG ADALAH
.... SAAT MENURUNINYA !!!


Pendaki gunung ...
manapun, siapapun, dimanapun, tak sulit untuk mengangguk, karena demikianlah faktanya. Musibah di Everest th 1996, kejadian memilukan di K2 th 2008, yang memakan korban belasan orang hanya dalam tempo 48 jam saja. Semua kejadian mengenaskan itu, bukan saat naik namun ketika mulai menuruni puncak. Juga pada banyak peristiwa di tanah air. Korban sehabis dari puncak, lalu turun gunung, tersesat, masuk kelembah, kehabisan perbekalan, hipotermia, dan .... ada ledakan tangisan, dari mereka yang ditinggalkan.


Siapapun yang pernah mengikuti pendidikan dasar Pecinta Alam , Pendaki gunung dan penempuh rimba, amatir maupun profesional, tahu persis tentang ketentuan ini. Namun sebesar itu ancaman bahaya, seringkali sebesar itu pula pengabaian yang terjadi.

Di gunung-hutan tropis, pasokan air adalah yang paling mutlak. Panasnya cuaca siang, keringat yang tak henti keluar, dehidrasi dan overheat menjadi ancaman nyata. Bunyi keciplak air dalam velples sungguh menggoda. Sehingga jalan pintas untuk mengatasi kehausan, adalah dengan menenggaknya. Kadang bukan hanya seteguk, namun beberapa sekaligus. 
Seringkali tak ada keinginan untuk sekedar mencoba metoda survival. Hemat air yang dibawa, sedang untuk diperjalan, gunakan air yang ada di alam. Mulai dari pohon paku kentang, dalaman gedebok pisang, lumut, oyot pohon, dll., yang semuanya sumber air tawar. Tapi yaaah, hal itu dirasa cuma buang-buang tenaga dan waktu saja. Jauh lebih mudah buka velples, dan tenggak, persoalan kehausan selesai sudah.


Disana, dalam pikiran bawah sadar, ada semacam pola pikir. Bahwa puncak gunung adalah sang pencapaian. Sebuah prestasi yang bisa dibanggakan. Sebuah sukses story yang bisa didongengkan, seraya mengangkat citra diri dimata komunitas khalayaknya. 

Rata-rata cerita pendakian adalah saat fase-fase tengah berjalan naik. Betapa belukar yang rapat, sehingga perlu menebas. Betapa ada tebing terjal, sehingga harus memakai metoda artifisial climbing. Betapa tebing itu overhang, sehingga harus melakukan traversing. Betapa longgarnya kerapatan oksigen, sehingga beberapa kali kepala terasa pening. Betapa suhu semakin dingin , betapa hujan badai, betapa keras petir menyambar, betapa, betapa, betapa ....


Intinya, betapa sulit untuk menggapai puncak yang tersembunyi dibalik awan ...

Jadi wajar, jika seluruh persiapan yang dilakukan adalah hanya demi menggapai puncak. Puncak bak gadis idaman, puncak bak idola, puncak bak simbol kemenangan. Sedang Wining is everythings . Kadang harus melanggar aturan, bahkan menabrak sang logika.

Ada aturan, diketinggian ekstrim, alat survival satu-satunya adalah ... kecepatan dan ketepatan !. Kejadian di Everest 1996, karena frame waktu dilanggar. Mereka pulang kesorean, sehingga berjalan dalam badai dan kegelapan, dan itu artinya .... bencana !. Demikian halnya di K2 th 2008, rombongan pendaki memaksa terus berjalan, dan jam 7 malam baru sampai puncak. Anggapannya toh ada bentangan tali yang bisa dijadikan panduan, ditambah dengan penerangan dari head lamp. Namun longsoran salju menyebabkan satu-satunya tali penambat putus dan hilang. Terjebak diwilayah dead-zone, dengan suhu dibawah -25C, hanya menyisakan aroma kematian. Dalam 2 hari, 12 orang diusung dalam keranda mayat.


Ketika puncak digapai, seolah sisanya tinggal kemudahan ... demikian sang anggapan. Padahal terbalik, disana ada paradoks. Saat puncak digapai, yang tertinggal dalam tubuh hanya tinggal sisa-sisa. Sisa makanan, sisa air, sisa energi, sisa semangat , sisa motivasi. Dan yang berbahaya adalah sisa logika !. Saat akal sehat berkata, dibutuhkan ekstra siaga dan waspada, lalu batin menjawab ... turun kan mudah, tinggal ngegelundung juga entar sampai.

Padahal, musuh utama dari ketinggian adalah, sang gravitasi !, yang akan habis-habisan menarik tubuh ke bawah. Tak peduli ke punggungan, ke lembah, ke jurang, ke air terjun, ke tebing batu ... tak penting, pokoknya kebawah, titik.


Agar tak terbanting, tubuh butuh penyangga, dan itu berupa kedua kaki. Padahal kaki yang sama sudah dipacu untuk menyerbu puncak, sehingga yang ada hanya tinggal sisa-sisa kekuatan otot kaki yang sudah jauh lebih lemah. Menuruni punggungan terjal, dengan tubuh yang limbung, dengan dengkul bergetar karena letih. Engkel yang ngilu saat menginjak batuan, dan jari-jari kaki tertekan ke ujung sepatu, karena melorot kebawah, menyisakan lecet yang menyakitkan.

Berhenti sejenak, memulihkan tenaga rasanya percuma. Hanya sedikit makanan tersisa. Apalagi sang air yang nyaris habis karena diminum saat berjalan naik. Tambah lagi bayangan nasi bungkus di warung bi eha, jauh lebih nikmat ketimbang makanan sisa. Bayangan dipan dengan kasur yang hangat. Bayangan sambutan teman di posko seraya memberi selamat atas pencapaian, membuat perjalanan menuruni gunung, hanya sekedar cerita tambahan. Tak lagi penting. Toh tak pernah ada cerita seru tentang turun gunung. Yang selalu jadi topik hangat dan best seller, adalah tentang naik gunung ....

Turun gunung menjadi tak penting !

Padahal statistik berkata, korban pendakian adalah saat mereka tengah menuruninya . Dalam konteks kesiagaan semestinya adalah, seberapa besar persiapan anda mendaki gunung, sebesar itu pula persiapan anda untuk turun gunung. 

Jika saat naik kita menggunakan alat, sarana, logistik , makanan, air sebesar 50%. Maka sisa yang 50% adalah untuk perjalan pulang menuruni gunung. Bahkan saya pribadi lebih suka 40 – 60%. Dengan catatan, setidaknya 30% berat ransel, isinya adalah AIR. Sisakan lebih banyak untuk pulang. Alasannya simpel, untuk naik, tujuannya jelas hanya satu, yaitu puncak. Selama anda naik , maka puncak akan dicapai. Tapi untuk turun, tujuannya juga cuma satu, yaitu posko base-camp. Tapi ... pencapaiannya belum tentu, dan bisa beragam. Hukum ketidak-pastian jauh lebih besar saat turun, ketimbang naik mendaki.


Dibanyak kejadian fatal, hal ini yang tak terjadi. Habis-habisan digunakan untuk naik, sementara sisa-sisa, remah-remah, digunakan untuk turun. Tak jarang 80 – 90 % untuk naik, sedang untuk turun tinggal 10-20% saja. Akibatnya sudah kita duga. Saat makanan habis, yang terbayang adalah warung nasi bang Somad, dan kaki melangkah dipercepat. Ketergesaan menghilangkan kewaspadaan, belokan keliru diambil, tahu tahu sudah terjebak didalam jurang buntu. Saat air minum habis, suara kericik air dilembah amat sangat menggiurkan. Lembahan dilabrak, sedang kembali kepunggungan amat sulit. Lembah yang basah, licin, gelap, is the good place to start dying in hypotermia....

Padahal memang benar
mendaki ke puncak adalah sebuah prestasi pencapaian 
Namun, menuruni puncak juga tak kurang sebuah pencapaian
Sebuah prestasi 
Yang akan membedakan anda tetap jadi manusia sehat
Atau sudah berubah menjadi jenasah kaku karena wafat ....


Yat Lessie

Sumber : 
https://www.facebook.com/yat.lessie1/posts/1571352019555059

Wednesday, May 17, 2017

Menebak Strategi jokowi


Secara etimologi Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena.

Menurut Wikipedia Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Carl Von Clausewits (Carl Philipp Gottfried) (1780-1831) seorang ahli strategi dan peperangan, Pengertian strategi adalah penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan “the use of engagements for the object of war” . Kemudian dia menambahkan bahwa politik atau policy merupakan hal yang terjadi setelah terjadinya perang (War is a mere continuation of politics by other means / Der Krieg ist eine bloße Fortsetzung der Politik mit anderen Mitteln). 

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut.

Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi, dll.

Menurut penulis strategi adalah cara untuk menang.

Bicara tentang strategi tidak lepas dari 36 strategi perang ala sun tzu yang pada jaman ini lebih banyak digunakan dalam peperangan politik dan bisnis. 

Siapa yang dapat mengenali dirinya sendiri dan lawan secara mendalam, maka ia berada pada jalan yang benar menuju kemenangan. Siapa yang dapat memahami dirinya sendiri tapi tidak dengan lawannya, maka ia hanya akan berpeluang sama besar untuk menang. Siapa yang tidak dapat mengenali dirinya sendiri maupun lawan, maka ia berada pada kehancuran dalam peperangan (Tzu, 1998)

Terdapat 3 turning point dari strategi yang diajarkan oleh Sun Tzu. Pertama, seorang jendral harus bisa bercermin dengan mengetahui siapa dirinya juga musuhnya, dari segi ini kemudian seorang jendral dapat menemukan informasi tentang langkah apa yang harus ditempuh selanjutnya. Kedua, sebisa mungkin melumpuhkan lawan tanpa harus terjadi pertempuran. Sun Tzu dikenal sebagai seorang jendral yang cerdas dan dapat mengkalkulasi waktu yang tepat untuk melancarkan penyerangan. Ketiga, serang lawan pada titik lemahnya bukan pada kelebihannya, karena mengerahkan pasukan untuk menyerang pada kelebihan lawan membutuhkan tenaga yang banyak dan dinilai tidak efektif (Tzu, 1998).

Selain sun tsu di tiongkok,indonesia pernah punya jendral besar bernama Soedirman yang secara langsung mengaplikasikan strategi perang gerilya.Dimana strategi ini susah ditebak musuh karena serangan çepatnya dan lari setelahnya serta susah juga dijalankan karena harus terus berpindah dari tempat satu ke tempat lain sesegera mungkin.

Dimasa sekarang kita kenal Jokowi sebagai ahli strategi yang bisa dikatakan ulung,ulet,sabar dan pembunuh berdarah dingin.Sangat susah ditebak kapan,apa dan dimana aksi nya meredam berbagai macam polemik yang terjadi  dinegara yang dipimpin nya. Langkah Jokowi terkesan lambat, tetapi track record selama menjadi Presiden menyelesaikan masalah KMP vs KIH dan Polri vs KPK, menunjukkan bahwa caranya efektif. Jokowi hanya tampak emosional saat demo 411 yang berpotensi rusuh.

Tetapi tidak lama kemudian ia berhasil menguasai dirinya dengan menghadapi demonstran di 212 dengan turun langsung untuk berjamaah sholat jumat.

Bahkan perintah pembubaran HTI dilakukan sebelum putusan vonis Ahok, yang menandakan bahwa Jokowi sudah menyiapkan kemungkinan terburuk.

Kenapa pembubaran HTI dilakukan sebelum vonis Ahok? Supaya tidak memperbesar isu bahwa itu balas dendam Jokowi karena vonis Ahok. Jokowi berusaha menghindarkan target senjata ke arahnya. Dia berusaha meredam isu yang akan diperbesar lawannya bahwa ia "memusuhi Islam".

Jokowi menggabungkan strategi sun tsu dan gerilya secara berjamaah,menjadi bapak sekaligus teman bagi rakyat nya,membunuh secara perlahan dan efektif tanpa pertumpahan ludah(baca : teriak-teriak,debat,mencaci maki).

Jokowi tahu benar Kekuatan finansial mereka sangat dahsyat, bahkan untuk satu momen aksi massa saja mereka dikabarkan berani mengeluarkan sampai 100 miliar rupiah. Bisa dibilang bahwa ini aksi gabungan dan saling menunggangi antar politikus, pengusaha dan kelompok radikal.

Karena itu -sesuai dengan sifatnya- ia tidak terpancing bereaksi terhadap apapun yang terjadi, bahkan ketika sahabatnya Ahok akhirnya harus rela masuk sel karena bobroknya pengadilan yang masuk dalam permainan para mafia-mafia ini. (Strategi 11 Pohon prem berkorban untuk pohon persik. (Mengorbankan perak untuk mempertahankan emas).Di ibaratkan sahabatnya itu perak dan emasnya adalah persatuan dan perdamaian negeri.

Apa yang kira-kira akan diperbuat jokowi setelah ini….?

Ada banyak kemungkinan 

1. Strategi 18 Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya. Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Cth : kasus imam besar FPI sekarang kenapa seperti sangat lambat? Proses dibuat agak sedikit lambat supaya kehancurannya sempurna. Biarkan persepsi masyarakat terbentuk dulu dengan opini2 yang membunuh karakter HRS, karena toh ia tidak bisa kemana-mana.
Dan polisi seperti sangat menikmati proses ini….

2. Strategi 19 Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. (Lepaskan pegangan kayu dari kapaknya.) Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya. Contoh : Penekanan the Freeport yang tetap berlanjut dimana ditengarai bahwa perusahaan ini ikut membiayai ormas-ormas radikal yang dibuktikan dengan menggunakan pengacara yang sudah berbaiat pada ISIS.

3. Strategi 27 Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan. (Bergaya bodoh.) Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya. Strategi ini sudah berjalan sangat baik dari sejak menjabat sebagai pemimpin negara hingga sekarang.

4. Strategi 30 Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat. Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.Karena sudah mengetahui besar nya kekuatan musuh dan pasukan medianya masih panas,jokowi menunggu sedikit kesalahan yang langsung digunakan untuk menghabisi musuh telak lewat media maupun yang lain.

5. Strategi 36 Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36: lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina: ”Jika seluruhnya gagal, mundur” Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!


Yang mana menurut anda ?atau ada punya pendapat lain ?

Sumber : diolah dari berbagai macam sumber

Sunday, May 14, 2017

New Building Filing Standard at Classification (Field Surveyor) Point of View

New Building Filing Standard at Classification (Field Surveyor) Point of View


During new building project, proper and order filing system is helpful tool for class field surveyor in order to monitor, check, review, and record all the process of newbuilding from the contract stage until delivery stage. The following document is prepared and carried out by new building surveyor, subcontractors, vendors, QA/QC department, commissioning department, Shipyard engineer, and other related body and eventually collected and filed by Class field surveyor.
The list also can be used by shipyard and ship owner to improve their quality system and prepare the supporting document from the commencement and can be considered as added value given by field surveyor, since classification nature is service company, which not only concern to their own rule and interest but also to the satisfaction of shipyard as their current customer or ship owner as their future customer.
To the ship building college student, the list is also can be used for better understanding how classification works and how every activity requires procedure and good reporting.
In the article is intentionally not include with sample report in order to protect document security policy of RINA Client, but if the reader still need sample report and procedure don’t hesitate to drop any question, or any other problem related to marine business to johanes.parulian@rina.org
The document list only applicable for general cargo type of ship, other type of ship of course need additional or maybe subtraction requirement.
RINA CD Rule will be distributed if reader interested.
A. Contract/Project Document :
1. Survey Request/contract between Classifications with Shipyard.
2. Copy of Certificates issued by Classification
3. Shipyard Facility Review (IACS URZ23 Table 2) => www.IACS.org.uk
4. Reply to shipyard letter
5. Reply to Flag letter
6. Keel Laying Statement (to know applicable rule) issued by Classification
7. Launching Statement issued by Classification
8. IMO no request form
9. Kick off Meeting Minutes
10. Filling up Ship Breakdown with reference to approved drawing and actual condition for Ship Technical Data Record
B. Drawing and Plans :
1. Approved drawing is printed and properly filed, if possible with Code (STR for Structure, CDS for Statutory, FPE for Firefighting, MAC for Machinery, IEL for electrical.
2. Missing info to be printed and continuously monitored during the survey.
3. Modification to approved drawing to be provided with flysheet drawing and discussed if major modification involved, Plan approval to be contacted.
4. Plan approval letter also to be printed for additional information
C. Survey Report :
1. Scheduled Inspection request and inspection report to be properly filed
2. Unscheduled/patrol survey report to be properly filed
3. Keel Deflection and Dimension Check report
4. Dock trial procedure and report
a) Navigation Light
b) Watertight door / Hatchway hose test
c) Ballast & Bilges system
d) Cooling system
e) Fuel Oil System
f) Fire Detection / general Alarm system/PA
g) Main Engine & Aux. Engine Safety device (over speed, high temperature, low lub oil pressure, emergency shutdown, Fuel leakage alarm)
h) Load Test Generator and Governoor Test
i) Remote Stop / Quick Closing Valve
j) Blackout & Emergency lighting
k) Ramp Door Function Test/load test => For LCT
l) Deck Machineries test. (Towing Pin, Shark Jaw, Tugger Winch, Stern Roller) => For AHTS
m) Watertight Doors alarm (If damage stability applied)
n) Bilges Alarm (if AUT-UMS applied)
o) Bollard Pull Test (if possible along with quick release of Towing Winch)
p) Megger Test
q) Alignment and Bolting down Test
r) Engine telegraph
5. Sea Trial procedure and report with reference to IMO Res. MSC 137(76)
6. Photo report of ship condition (Fabrication stage, installation stage, testing stage, before delivery)
7. Air test and Hydro-test report
8. NDT Report
D. Quality Control :
1. Shipyard workmanship standard (Welder Certificate, NDT technician Level 2 if shipyard do the NDT)
2. Shipyard Quality Standard (WPS, weld repair, Fabrication, piping, electrical standard, procedure for air test, hydro test, dock trial, sea trial)
3. NDT Plan (Butt and seam welding on the hull and deck, engine bed, any full penetration welding as deemed necessary by surveyor)
4. Tank Testing Plan (Air test and hydrotest)
5. List of Subcontractor and Service/vendor/NDT company to be provided for verification of their quality and procedure standard.
6. Inspection Testing Plan to be agreed.
7.
E. Material and Equipment
1. Material Certificate and traceability to be available (in case bullet notation, BKI certificate is acceptable)
2. Welding Consumable Certificate.
3. Machinery and equipment certificate (class or manufacturer certificate as per RINA list)
4. Traceability of Anchor and Anchor chain
5. Verification of equipment name plate to Certificate report
6. Clearance report of Tail shaft and Rudder Stock
7. Blue fit contact report of Tail shaft
8. Alignment report and cock fast report for main engine
9. Tightening bolt of Propeller and rudder stock report
10. Engine parameter and safety device testing report by Main Engine and Auxiliary Engine (>110 kW) manufacturer or authorized company technician.
11. Load test report of Alternator (>110 kVA) by manufacturer or authorized company technician
F. Statutory
1. Record of condition of assignment of Load Line
2. Lightship or Inclining report
3. Freeboard assignment mark installation report
4. Ship Registry (Surat ukur, surat laut) collected
5. Flag Authorization for International Load Line Certificate issuance.
G. Others
1. Anti-Fouling Certificate/statement form paint rep.
2. Coating Tech File for Ballast Tank if applicable
3. Ship Construction File (subject to SOLAS Chapter II-1 Part A-1 Regulation 3-10)
4. Ship Particular
5. List of Machinery installed on board
  Johanes Gospel
 SB2000

Saturday, May 13, 2017

S U K S E S



Apa sih sukses itu menurut Anda? Definisi sukses bisa berbeda antara orang yang satu dengan yang lain.

Ada yang mengartikan kalau sukses itu harus seperti om Bill Gates orang paling kaya didunia. Ada yang mengartikan sukses itu seperti Thomas Edison yang seorang penemu terkenal. Ada yang mengartikan sukses itu seperti Tony Robbins seorang motivator dunia. Ada yang mengartikan sukses itu melalui pelayanan kepada dunia seperti Bunda Teressa.

Pengertian Sukses Menurut Para Ahli dan orang sukses

Miliuner Richard Branson 

percaya bahwa kesuksesan adalah soal keterlibatan. Dengan kekayaan sekitar US$ 5 triliun, pendiri Virgin Group ini tetap melibatkan dirinya dalam aktivitas perusahaan miliknya. Dalam blog Virgin, ia menulis, “Definisi kesuksesan? Makin sering Anda terlibat secara aktif dan praktis, Anda semakin merasa sukses.”

Guru spiritual Deepak Chopra

percaya bahwa sukses adalah tentang perkembangan yang konstan. Dalam bukunya The Seven Spiritual Laws of Success, ia menuliskan bahwa kesuksesan dalam hidup bisa didefinisikann sebagai ekspansi kontinyu akan kebahagiaan dan realisasi yang progresif dari tujuan yang berharga.
Thomas Edison,

ilmuwan dan pemilik 1.000 hak paten memiliki etos kerja yang keras. Ia bekerja 72 jam. Jadi wajar jika definisi sukses sama dengan ambisius. Menurutnya sukses adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.
Arianna Huffington,

pemimpin Huffington Post, mengatakan bahwa metrik kesuksesan tak cukup hanya uang dan kekuasaan. Harus ada metrik ketiga, yaitu kesejahteraan, kebijaksanaan, mimpi, dan berderma. Menurutnya faktor-faktor itulah yang menjaga psikologi kehidupan kita dan merupakan kesuksesan yang sebenarnya.
Penulis Maya Angelou

yang baru saja wafat di usia 86 beberapa hari lalu, pernah mengatakan bahwa sukses adalah jika seseorang menyukai dirinya, menyukai apa yang dilakukannya, dan menyukai bagaimana ia melakukan pekerjaannya.
Politikus Inggris, Winston Churcil

mengatakan bahwa sukses adalah keras hati. Karir politik Churchill berlangsung pada masa-masa sulit di era kebangkitan militer Hitler. Tak heran jika definis sukses menurutnya adalah kegagalan-kegagalan tanpa kehilangan antusiasme.
CEO Zappos, Tony Hsieh

mengatakan bahwa sukses adalah hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Menurutnya nilai dasar personal mendefinisikan siapa individu tersebut sebenarnya dan nilai dasar perusahaan pada akhirnya yang menentukan karakter dan merek produknya. “Bagi individu, karakter adalah takdir. Bagi organisasi, budaya adalah takdir,” ujarnya dalam buku Delivering Happiness.
Brian Tracy

sukses di artikan sebagai berikut. “Success is the ability to live your life the way you want to live it, doing what you most enjoy, surrounded by people who you admire and respect.”- Brian Tracy, Million Dollar Habits. Artinya :  Sukses adalah kemampuan untuk menjalani hidup Anda sesuai dengan keinginan Anda, melakukan apa yang yang paling dinikmati, dikelilingi oleh orang-orang Anda senangi dan hormati.

Earl Nightingale


“Success is the progressive realization of a worthy ideal.” - Earl Nightingale, The Strangest Secret. Artinya Sukses adalah realisasi progresif dari ideal Anda yang bernilai. 

Zig Ziglar


Kalau menurut Zig Ziglar pengertian sukses adalah “mendapatkan banyak hal yang bisa dibeli oleh uang – dan semua hal yang tak bisa dibeli oleh uang. Anda bisa membeli kasur, tapi Anda tak bisa membeli tidur yang nyenyak.”


Sumbu pendek

Sukses itu ya ketemu 72 bidadari lalu ikeh-ikeh Kimochi 


Menurut penulis sukses itu bahagia

Yang mana sukses anda ?

Sumber : diolah dari berbagai macam sumber

Wednesday, May 10, 2017

K H I L A F A H




Khilafah, secara etimologis, adalah kedudukan pengganti yang menggantikan orang sebelumnya. Menurut terminologi syar'i, khilafah diartikan sebagai kepimpinan umum, yang menjadi hak seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum syariat Islam (hukum Allah) dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.
Batasan “kepimpinan umum” mempunyai konotasi, bahwa khilafah Islam bertugas mengurusi seluruh urusan, yang meliputi pelaksanaan semua hukum syara’ terhadap rakyat, tanpa terkecuali meliputi muslim dan non-muslim. Mulai dari masalah akidah, ibadah, ekonomi, sosial, pendidikan, politik dalam dan luar negeri, semuanya diurus oleh khilafah Islam.
Jika Anda membuka kitab Lisanul Arab karya Imam Ibnu Mandzur, maka Anda semua akan mendapatkan definisi seperti ini. Bentuk dan sistem pemerintahan Islam adalah sebagai berikut: 
 a.Negara Islam tidak berbentuk federasi ataupun persemakmuran (commonwealth), tetapi berbentuk kesatuan (union).
 b.Sistem pemerintahan Islam tidak berbentuk kerajaan (monarki), baik absolut, seperti kerajaan Saudi Arabia, maupun perlementer, seperti kerajaan Malaysia.  Juga tidak berbentuk republik, baik presidensial, seperti Indonesia, maupun parlementer, seperti Rusia. Tetapi sistem pemerintahan Islam adalah sistem khilafah, dimana khalifah tidak seperti presiden, juga tidak seperti perdana menteri, atau raja.
 c.Sistem pemerintahan Islam juga tidak berbentuk demokrasi, teokrasi, ataupun autokrasi. Tetapi, sistem pemerintahan Islam adalah sistem khilafah yang tidak sama dengan model pemerintahan yang ada di dunia saat ini.
 d.Sistem  pemerintahan Islam berbentuk sentralisasi, sedangkan administrasi atau birokrasinya menganut sistem desentralisasi.
 e.Bentuk negara Islam yang sesungguhnya juga bukanlah bentuk negara bangsa (nation-state) seperti yang digagas oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo dengan Negara Islam Indonesianya. Tetapi bentuk negara Islam adalah bentuk negara global internasional, sebagai bentuk persatuan umat Islam sedunia.

Sejarah kekhalifahan sering dibahas dengan penuh kebanggaan. Namun tidak sedikit pula suara-suara yang lebih kritis membedah persoalannya secara lebih detil dan teliti. Maududi, misalnya, melakukan telaah kritis terhadap sejarah, dan menyimpulkan bahwa hampir sepanjang sejarahnya khilafah dari Dinasti Umayyah hingga ke Turki Usmani tak lebih dari sekedar kerajaan-kerajaan yang berbaju Islam saja. Mereka mencatat banyak kemajuan dalam hal luasnya daerah kekuasaan, juga kemajuan ekonomi serta ilmu pengetahuan, namun perilaku elit kerajaan sangat jauh dari nilai-nilai Islam. 

Lalu bagaimana dengan masa khulafaur rasyidin? Masa ini sering dibahas dengan penuh pujian. Namun bagaimana pun juga situasinya tetap bisa dilihat secara kritis. 


Begitu nabi wafat, orang-orang Anshar langsung berunding untuk mencari pemimpin dari kalangan mereka. Ini didengar oleh Umar dan Abu Bakar. Mereka berdua kemudian mendatangi pertemuan itu, kemudian berhasil meyakinkan hadirin bahwa Abu Bakar lebih pantas memimpin. Sementara itu Ali yang masih sibuk mengurus jenazah sahabat, mertua, sekaligus sepupunya, tidak ikut dalam pertemuan itu. Ketika tahu soal itu Ali marah. Ia sendiri merasa paling berhak menggantikan posisi nabi sebagai pemimpin. Karena itu pada mulanya ia enggan berbaiat. Menurut catatan sejarah Ali baru berbaiat setelah Fatimah wafat, 6 bulan kemudian.
Coba kita kaji kembali situasinya. Di mana sistemnya? Kalau ada sistem tentu tak seperti itu bentuknya. Ali dilibatkan, sehingga ia tak perlu marah. Akibatnya tak akan ada perpecahan Sunni-Syiah yang abadi hingga kini. Tidak ada panduan tentang siapa atau bagaimana kriteria orang yang akan jadi pemimpin, bagaimana proses pemilihan. Yang terjadi adalah balapan politik. Untungnya Ali kemudian berlapang dada menerima, kemudian berbaiat kepada Abu Bakar.
Setelah itu proses peralihan kepemimpinan beragam caranya, tergantung siapa yang sedang berkuasa. Abu Bakar menunjuk Umar, Umar membentuk panitia. Ali diangkat dalam keadaan genting oleh penduduk Madinah. Satu hal yang dilakukan Ali dalam pemerintahannya adalah mengganti orang-orang yang diangkat oleh Usman. Pada akhirnya Ali kemudian harus berhadapan dengan Muawiyah, orang dekat Usman. Tak tanggung-tanggung, mereka bertempur di medan perang. Umat yang katanya bersaudara itu kini saling bunuh.
Dengan terpilihnya Sayyidina Umar bin Khatab, Sayyidina Utsman bin Affan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib, mereka diangkat menjadi khalifah melalui pilihan yang demokratis. Apakah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali yang menyetujui adanya pilihan demokratis ini juga kafir? Naudzu billah min dzalik. Jangan-jangan kelompok pedukung “Khilafah” mereka itu mendapat warisan dari kaum Khawarij yang mengkafirkan sahabat Utsman, Ali, Abu Musa Al Asy’-ari yang akhirnya mereka membunuh sahabat Ali R.a. Mereka adalah kaum yang mudah mengkafirkan orang yang tidak sefaham.
Sungguh konyol ada yang berusaha menghidupkan Kembali “sistem” pemerintahan yang telah terbukti gagal itu. Mereka ngotot bahwa Khilafah adalah satu-satunya sistem atau bentuk pemerintahan yang Islami. Selainnya itu Kufur.
Mereka berpandangan akibat sistem sekuler negara bangsa, umat Islam terpecah belah dan terpisah karena batas-batas negara. Intinya mereka bercita-cita menyatukan semua umat Islam di seluruh dunia dalam satu naungan yang namanya Khilafah dan dipimpin oleh seorang yang disebut Khalifah, konsekuensinya adalah menghapus negara bangsa seperti Indonesia, Suriah, Irak, Libya, Malaysia, Mesir, dan seterusnya. Ini adalah khayalan hampa dan angan-angan kosong mereka, nyatanya mereka banyak membunuh dan melakukan kejahatan yang amat sadis dan kekejian mereka tak sesuai dengan Agama apapun apalagi menurut Islam. Jadi agama apa yang dianut oleh kelompok “khilafah” ini? 
Ternyata yang menjalankan dan ingin membentuk negara “khilafah” ini adalah IS/ISIS, kelompok Radikal, serta kelompok pengikut aliran sesat Wahabi yang notabene mereka adalah penganut agama yang keras dan sangat kaku sekali, dan mereka berpandangan bahwa pemerintahan Turki Utsmani yang runtuh pada tahun 1924 adalah sebuah Kekhalifahan, padahal jelas-jelas itu adalah Kerajaan. Kalaupun Turki Utsmani itu sebuah Khilafah, justru itu adalah bukti sejarah betapa Khilafah itu rapuh dan punah.
Bentuk pemerintahan Islam juga sama sekali tidak dijelaskan dalam Alquran dan Hadis-hadis nabi Muhammad Saw, apakah negara Islam itu berbentuk Monarki sebagaimana umumnya negara Arab saat ini atau bentuk republik sebagaimana mayoritas negara di dunia saat ini yang mengadopsi sistim demokrasi, semuanya tergantung kepada umatnya.
Nabipun tidak menetapkan suatu sistim dalam pemerintahannya dan tidak mengklaim bahwa apa yang dijalankan adalah sistim khilafah. Islam hanya mendorong umatnya agar tetap menjunjung tinggi esensi-esensi islam dan menjadikan islam sebagai pedoman hidup untuk kebahagian dunia dan akhirat tanpa menentukan bentuk pemerintahan yang harus dijalankan. Yang terpenting bagi Islam adalah menjalankan esensi-esensi islam yang meliputi aqidah, syariah  dan ihsan atau moral. Adapun bentuk pemerintahan seperti, khilafah sama sekali tidak disinggung dalam Islam baik di dalam Alquran maupun hadis Nabi Muhammad Saw.
Jika mengamati lebih dalam sistim yang dijalankann Nabi Muhammad Saw selama di Madinah adalah cenderung mirip dengan sistim pemerinhan konfederasi, dimana kepala-kepala suku tetap berkuasa dalam komunitas sukunya dan menentukan sistim adminsitrasi yang dikehendaki baik dalam memilih maupun dalam menentukan kebijakan. Nabi tidak ikut campur terhadap urusan internal setiap suku dan sepenuhnya menyerahkan kepada kepala-kepala sukunya untuk mengatur urusannya.
Yang menjadi perhatian Nabi adalah bagaimana setiap kepala suku mewujudkan masyarakat yang Islami yang menghormati hak-hak asasi manusia dan perlindungan terhadap kaum dhuafa serta perhatian kaum pakir misikin dan kaum wanita. Posisi Nabi Muhammad Saw di kalangan kepala suku bukanlah  khalifah atau Amir atau raja akan tetapi ia adalah guru (muallim) kepada semua kepala-kepala suku termasuk suku yang belum menganut Islam atau agama lain di Madinah.
Kepala suku dan tokoh agama tetap berkuasa dalam lingkungannya dan mengatur masing-masing urusan dalam sukunya tanpa keterlibatan Rasulullah. Pelaksanaan hukum dalam satu komunitas suku tetap mengacu kepada kebiasaan setiap suku dalam menyelesaikan persoalan yang muncul dalam setiap komunitasnya. Nabi hanya mengarahkan dan mengajarkan tentang penyelesaian setiap kasus yang didasarkan pada ajaran-ajaran Islam. Sistim ini seperti yang dikatakan di atas adalah sama dengan sistim pemerintahan konfederasi.
Semestinya para pendukung berdirinya negara Khilafah tidak mesti berjuang apalagi menjadi teroris untuk mencapai tujuannya karena bentuk pemerintahan yang diinginkan sebenarnya sudah di depan mata mereka tinggal mengisi dan memanfaatkan peluang tersebut. Undang-undang negara dimanapun di dunia ini termasuk di Indonesia yang sudah mengadopsi sistim demokrasi dimana setiap warga negara memiliki hak memilih dan dipilih merupakan sebuah kesempatan emas untuk maju menjadi pemimpin.
Jika menang dalam pemilihan maka ini sebuah kemajuan kongkrit yang dicapai oleh kelompok pendukung negara Khilafah artinya melalui kepemimpinanya ia dapat mengimpelementasikan esensi-esensi Islam tanpa harus merubah Konstitusi dan Undang-Undang Dasar Negara yang sudah menjadi komitmen bersama karena Islam sendiri tidak mempersoalkan bentuk dan falsafah negara yang penting substansinya tidak berbeda dengan esensi-esensi Islam.

Note : abaikan gambar

Sumber : diambil dari berbagai sumber

LEGOWO




Legowo = lego lan dowo (jawa,pen.)

Lego atau lega cendrung digunakan untuk memaknai perasaan di hati yang merasa puas dan terpuaskan bahkan dalam keadaan sulit sekalipun.

Dowo atau panjang adalah ukuran,tak berarti harus berkaitan dengan ilmu pasti seperti al Jabar atau matematika tapi kata dowo atau panjang bisa diaplikasikan pada semua aspek.
Dowo pikir : berpikir panjang
Dowo akal : cerdas
Dowo tangan : pencuri
Dan masih banyak dowo-dowo yang lain...

Legowo artinya berjiwa besar, mau menerima kelemahan diri dan kelebihan orang lain. Itu sulit. Orang yang sudah mempunyai ilmu, lama-lama menganggap ilmu itu adalah miliknya dan orang lain tidak boleh ada yang mengetahuinya. Cuma dia yang super bisa dan tidak akan mengijinkan orang lain menyainginya. Tidak bisa legowo bahwa di atas langit ada langit. Atau legowo bahwa  waktu telah berganti dan tunas baru telah lama bermunculan. Menunggu disemai dan dipupuk. Legowo bahwa pekerjaan kita bukan milik kelompok kita semata.
Jika LEGOWO digambarkan seperti itu, mungkin dengan mudah kita bisa mengatakan bahwa legowo adalah sifat terpuji yang harus dimiliki seseorang.
Tapi bagaimana jika legowo diartikan sebagai sikap harus pasrah dan rela  atas persamaan hak dengan ketidaksamaan kewajiban?
Legowo untuk menerima bahwa ada orang lain yang beruntung karena dengan bekerja lebih sedikit bisa mendapat hak yang sama dari orang yang bekerja membanting tulang atas pekerjaannya.
Legowo bahwa selalu saja ada orang yang bisa mengambil keuntungan atas jerih payah kita. Atas nama solidaritas bahkan.
Legowo berarti menyerahkan sebagian keeksklusifan kita. Bahwa kita hidup sebagai mahluk sosial. Hidup dalam lingkungan pergaulan.
Apakah sifat tidak legowo tidak bisa disamakan dengan perjuangan mendapat keadilan?
Tell me what you think friends,


Note : abaikan gambar 
Sumber : 
https//adechandradewi.wordpress.com/2010/06/03/legowo/

Doa




"Hanya,antara doa dan terkabulnya doa ada jarak menuju kesana. Karena itu, manusia harus berusaha dengan berjalan menuju tempat terkabulnya doanya.."

 "Jarak doa dan terkabulnya doa pasti sebanding dengan kadar seorang manusia. Kadar itu meliputi usahanya dan kemampuannya menghadapi terjalnya jalan menuju kesana.,"

Bisa saja dalam perjalanan, ia menemukan jalan baru yang lebih menarik dan kembali berdoa. Maka bergeserlah petanya dan ia kembali berjalan kesana.

Pada akhirnya -manusia yang menjadi bijaksana karena lamanya ia berjalan sehingga menemukan banyak pelajaran- akan memahami bahwa terkabulnya doa itu berwujud sempurna.

Ia tidak berbentuk sesuai keinginan berdasarkan nafsu awal, tetapi berubah menjadi sesuai kebutuhan, sesuai fungsi. Ia akan bahagia dengan kesempurnaan doanya yang terkabul, bukan bahagia semu yang malah merusak dirinya..."

Kita berdoa supaya dapat apel, tapi dalam perjalanan menuju kebun apel, kita bisa saja berfikir bahwa semangka lah yang tepat supaya kita tidak dahaga.

"Aku adalah sumber kebaikan, dan keburukan berarti ketiadaanKu.."

"Nilai seseorang adalah perbuatan baiknya.." Imam Ali as.



Sumber : 
http://www.dennysiregar.com/2017/01/tuhan-goreng-pisang.html